top of page

Jepang Suntik Dana Rp8,62 Triliun untuk Lanjutkan Proyek Pelabuhan Patimban Subang

  • Writer: All of Group
    All of Group
  • Jan 13
  • 2 min read
ree

SUBANG – Proyek pengembangan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, kembali mendapat dukungan pendanaan besar dari Jepang. Pemerintah Indonesia baru saja menandatangani nota pertukaran pinjaman Yen senilai 83,408 miliar yen (sekitar Rp8,62 triliun) untuk tahap ketiga proyek tersebut.


Pendanaan untuk Ekspansi Pelabuhan Patimban


Pinjaman ini merupakan bagian dari total pinjaman sebesar 90,456 miliar yen (sekitar Rp9,35 triliun) yang ditandatangani oleh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Jepang untuk Indonesia, Yasushi Masaki, dan Direktur Jenderal Asia, Pasifik, dan Afrika, Kementerian Luar Negeri RI, Abdul Kadir Jailani. Penandatanganan ini berlangsung di Jakarta pada 10 Januari 2025.


Proyek pengembangan pelabuhan ini akan memanfaatkan Special Terms for Economic Partnership (STEP) yang meliputi teknologi konstruksi pelabuhan, reklamasi, dan perbaikan tanah.


Tujuan Proyek dan Proyeksi Kapasitas Ekspor


Setelah selesai, Pelabuhan Patimban diperkirakan akan memiliki kapasitas ekspor mobil mencapai 600.000 unit per tahun, yang hampir 1,5 kali lipat dari kapasitas ekspor mobil Indonesia saat ini. Proyek ini diharapkan menjadi bagian penting dari kebijakan Pemerintahan Presiden Prabowo dalam hilirisasi industri dan meningkatkan iklim investasi di Indonesia.


Penguatan Fungsi Logistik di Timur Jakarta


Pelabuhan Patimban dirancang untuk mengurangi kemacetan dan keterbatasan ruang logistik yang terjadi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Dengan kapasitas yang semakin terbatas, proyek ini akan memperkuat jaringan logistik Indonesia, terutama untuk distribusi barang di kawasan timur Jakarta.


Suku Bunga dan Jangka Waktu Pembayaran


Pinjaman untuk proyek ini memiliki suku bunga 0,3 persen per tahun dan jasa konsultasi 0,2 persen per tahun. Pembayaran pinjaman akan dilakukan dalam jangka waktu 40 tahun, dengan masa tenggang 10 tahun.


Proyek ini tidak hanya diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia, tetapi juga semakin mempererat hubungan strategis antara Indonesia dan Jepang, serta mendukung terciptanya Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka (FOIP).

Penulis : Faisal Kusuma Yudha


---



Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page